Ini diaaaa.... Sintya uda buat lanjutan ceritanyaa! Ini diaaa... pada penasarankaan? xixixi semoga suka yaa... dan harus komen kalau bacaaa!!!
The Black Queen
Bab 2, Keanehan Jason
“Siap?!”tanya Anna pada Sarah yang sudah keluar dari rumah sakit. Mereka sekarang berada di kamar Anna. Mereka menggunakan perlengkapan SPY Super Detektif Nomor Satu, yang mereka temukan di Supermarket SPY. Topi radio, Bolpoin tinta tembus pandang, jam yang bisa untuk scanner dan saling komunikasi, pokoknya kereeen laaah.
“Selalu dan kapan saja!” jawab Sarah. Mereka lalu berjalan perlahan, semua alat SPY mereka nggak bisa diketahui siapapun kecuali orang yang sudah terdaftar di Seluler SPY mereka; Anna, Sarah. Itu saja. Mereka berjalan dari tempat yang sering sekali dikunjungi NAPI; kamar rahasia-Jason Andreas Bilton . Dan nama ‘Andreas’ adalah nama bintang fave-nya.
Mereka berjalan... mengendap... lalu menggunakan selimut tembus pandang mereka dan masuk melalui pintu penembus, bisa menembus benda setebal apapun, masuk... dan Jason, saudara mereka ada di dalam. Sedang memainkan laptop merk terkenal, tidak tahu darimana karena setahu merepa ibu-ayah tak membelikannya. Jason memang sudah lama menginginkannya. Dia sedang menggunakan web-cam.
Mereka berdua maju perlahan dan melihat sesuatu yang ada di layar. Wanta, sangat cantik! Tapi penuh aura hitam, yang menjengkelkan Anna. Wanita itu mengenakan dress panjang hitam tidak berlengan dan panjangnya sampai menutupi sebagian lantai, memakai kacamata tebal hitam, bibir hitam merona cling-cling, punya 3 jerawat (ya ampuun..), memakai topi bulu besar seperti yang dipakai nenek-nenek kalau pesta, tapi yang ini lebih besar dan melengkung, seperti penampungan air (ahaha). Mereka tahu karena Jason web-cam dengan hologram dan terlihat sangat jelas.
“Wanita itu nggak fabulous banget, sayaang padahal badannya, wajahnyaaa cantiik!”bisik Sarah pada Anna. Anna mengangguk dan bermuka kecut, Anna dan Sarah memang duo SPY yang juga fabulous. Anehnya kali ini Jason berwajah lebih pucat dan memang pucat beda dengan saraan bersama tadi pagi, kantung matanya sangat besar dan pucat seperti diberi eyeshadow warna hitam. Pokoknya kejadiannya mengerikan gitu deh.. Anna sempat gemetar sedikit.
Mereka menguping pembicaraan Jason dengam ‘wantita nggak fabulous’ itu, (itu adalah nama ejekan Anna dan Susan karena bener-bener nggak fabulous). Seperti...
“Jason, anakku, bagaimana perkembangan anak itu?”
“Kemarin, Sarah mengalami sedikit kecelakaan, tapi semuanya baik-baik saja.”
“Aku sudah persiapkan semua tinggal kamu yang membawa anak itu”
“Baik. Secepat yang aku bisa”
“Dan anak yang satu lagi, Anna. Jangan lama, karena Edward dan Robirt sudah menunggu”
“Baik yang mulia, Elle”
“Ya sudah, aku bergantung padamu, Jason. Kamu harus membawa mereka! Kalau tidak aku tidak akan memberimu Laptop hologram tercenggih seri baru dari merk termahal!”
CLIK!
Percakapan mereka terputus. Anna yang syokendengar semua itu berlari mencekik Jason.
“Apa yang kamu lakukan?!!! Apa kamu diupah??!!! Untuk apa?! Jahat!”kata Anna spontan.
“Wahaha!! Kamu dan Sarah akan dinikahkan sama anak Yang Mulia Elle!”
“What!?”kata Anna dan Sarah bebarengan.
Cahaya hitam mengelilingi mereka berdua, lalu mereka terhisap menuju dunia lain.
“Appa ini?!! Jason!”kata Anna yang menampari Jason sampai pingsan
“Sudahlah Anna, ayo kita jalan saja, lag pula kita ada di jalan setapak, dan disana ada rumah kecil, ayo ke sana.”
“Bagaimana dengan Jason?”
“Kita gotong.” Akhirnya Anna dan Sarah bersusah payah menggotong jason yang jahat. Masuk ke dalam rumah kecil itu.
Tok! Tok! , Anna mengetuk pintu, dan keluar makhluk kurcaci yang tingginya sepinggang Sarah.
“Oww... ada apa ini? Mengapa madam yang cantik ini datang ke rumahku?”
“Ada yang pingsan, tolonglah”kata Anna.
“Olala.. cilakan...cilakan...”
Kurcaci itu menutup pintu setelah mereka masuk...
Apa yang terjadi pada mereka? Terutama Anna dan Sarah yang akan dinikahkan sama Edward dan Robirt? Apakah mereka baik-baik saja?? Tunggu kehadiran posting berikutnya yaaa... Kash comment loo.... karenaaa.... besok lebih serruuu
BERSAMBUNG
Asli bikinan: Sintya Swasthi