[Assalamu'alaikum]
Apa kabar? Well,
maaf soalnya aku jarang nge-post lagi, soalnya sekarang aku baru di Jogjakarta,
Indonesia. Berhubung internet lemot dan sering lola hanya membuat sewot di
bulan suci Ramadhan ini aku sebenernya sudah mau menyampaikan ini dari
dulu, tapi aku pasti punya keinginan untuk posting hal lain.
Jadi apakah
kalian sudah pernah lihat pengemis di jalan raya atau anak yatim piatu di panti
asuhan? Aku tahu mungkin kalian pernah. Well, kalian pernah nggak, berpikir bahwa
menjadi seperti mereka adalah sesuatu yang amat sangat berat. Mereka setiap
hari berjalan dari mobil ke mobil dan menjulurkan bekas gelas teh tong jie
untuk menampung uang recehan mereka. Uang 100 rupiah saja mereka sudah sangat
bersyukur. Kita? Jika kalian diberi uang 100 perak oleh orang tua kalian, pasti
kalian berpikir, ‘Buat apa sih dapet 100 rupiah? Beli minuman aja nggak bisa’
atau ‘Ih jahat deh, kok aku cuma dikasih uang 100 perak?’. SKIP
Mereka berjalan
di hari yang sangat terik di bulan puasa ini hanya untuk mendapatkan makanan
untuk berbuka puasa dan saat sahur. Mereka kepanasan, mereka kedinginan. Tapi
mereka hanya menjalankan nasib mereka dengan tabah. Lihat anak yatim piatu di
panti asuhan. Mereka tidak bisa mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tua
mereka. Saat mereka sedih, tidak ada rasa kasih sayang seorang ibu yang
menenangkan mereka dan saat kita lapar tidak ada yang bisa membuatkan makanan
favort mereka. Saat mood mereka jatuh, tidak ada rasa kasih sayang seorang ayah
yang terus menyemangati mereka. Disamping mereka hanyalah teman-teman yang
bernasih sama. Mereka tabah.
Bapak-ku minggu
kemarin datang ke panti asuhan bersama teman-teman kerjanya. Bapak cerita, kala
bapak disana memberi makan anak umur 4-6 tahun kalau nggak salah. Katanya, menu
buka puasa mereka disana hanyalah kare yang sangat pedas da air puth. Kata
bapak, mereka menangis saking pedasnya kare itu, tapi mereka tabah. Tidak ada
yang bisa mereka makan selain itu. Mereka tetap makan dengan lahapnya. Kalau
aku? Aku nggak akan setabah mereka.
Tahu lampu lalu
lintas sebelum Jalan Solo nggak? Itu lho, yang deketnya pasar apa gitu di
Jogja, depannya toko kain India kalo nggak nggak papa sih XD jadi dari
kecil umur berapa ya? Aku lupa sih, tapi ada nenek-nenek yang sudah sepuh
sekali berjualan koran. Coba deh bayangkan. Nenek-nenek sekitaran 70 tahun
jualan koran. Ya Allah, subhanallah
keren banget aku agak kecewa sih sama kakek/nenek dipinggir jalan yang
seumuran beliau tapi malah cuma minta-minta. Aku pernah dengar dari kakak
sepupuku, kalau pengemis itu pendapatannya lumayan banyak lho. Coba, kalau
per-mobil dapat 100 rupiah, gimana tuh yang dapet 10 mobil sekali lampu merah?
Padahal lampu merah kan menyala sering banget, yang sebulan dapet berapa itu?
xD
So, kita harus
benar-benar mensyukuri apa yang sekarang kita dapatkan. Walaupun kamu suka atau
tidak. Karena banyak orang diluar sana yang tidak bisa mendapatkan nikmat
sebanyak kita.
Kbye~